Selasa, 30 April 2013

EPILEPSI

Penyebab Ayan

Otak kita terdiri dari jutaan sel saraf (neuron), yang bertugas mengoordinasikan semua aktivitas tubuh kita termasuk perasaan, penglihatan, berpikir, menggerakkan [otot].
Pada penderita ayan, kadang-kadang sinyal-sinyal tersebut, tidak beraktivitas sebagaimana mestinya. Hal ini dapat diakibatkan oleh berbagai unsur-unsur, antara lain; trauma kepala (pernah mengalami cedera di daerah kepala), tumor otak, dan lain sebagainya.
Umumnya ayan mungkin disebabkan oleh kerusakan otak dalam proses kelahiran, luka kepala, stroke, tumor otak, alkohol. Kadang-kadang, ayan mungkin juga karena genetika, tapi ayan bukan penyakit keturunan. Tapi penyebab pastinya tetap belum diketahui.[1]

patofisiologi

Pada hasil otopsi grand mal dan absent seizure umumnya tidak ditemukan lesi apapun. Demikian pula pada kasus kejang dengan penyebab ekstra-kranial seperti hipernatremia/hiponatremia,dan hiperglikemia/hipoglikemia. Karenakan keduanya memiliki penyebabnya yang berasal dari tingkat seluler. Berbeda dengan dua jenis kejang diatas, epilepsi/seizure memiliki lesi yang jelas atau biasa disebut lesi epileptogenik yang merupakan sebab utama terjadinya suatu Epileptic Seizure. Lesi epileptogenik bisa timbul dalam berbagai macam bentuk seperti zona yang tanpa sel neuron,gliosis (bekas luka), ataupun kehilangan jaringan-jaringan yang lain sepseri malformasi vaskuler dan tumor otak. Epilepsi secara sederhana merupakan manifestasi klinis dari pelepasan yang berlebihan dan tidak normal dari sel neuron di otak. Seiring dengan kemajuan teknologi diagnosis penyebab epilepsi semakin jelas diketahui. Gastaut and Gastaut melaporkan bahwa pada pasien grand mal and epilepsi absence, kelainan pada hasil CT-scan ditemukan pada kurang lebih 10% pasien. Sedangkan pada kasus epilepsi kompleks parsial terdapat 63% hasil CT-scan yang menunjukkan perubahan. Perubahan yang umumnya ditemukan dari hasil CT-scan adalah adanya atrofi, kalsifikasi, dan malformasi.[2]

epidemiologi

Seperti halnya insidensi, angka prevalensi epilepsi dari berbagai penelitian berkisar 1,5–31/1000 penduduk. Estimasi prevalensi seumur hidup dari epilepsi (pasien yang pernah mengalami epilepsi dalam suatu saat sepanjang hidupnya) berbeda di berbagai negara. Adapun rata-rata prevalensi epilepsi aktif (serangan dalam 2 tahun sebelumnya) yang dilaporkan oleh banyak studi di seluruh dunia berkisar 4-6/1000. Berapa banyak pasien epilepsi di Indonesia, sampai sekarang belum tersedia data hasil studi berbasis populasi. Bila dibandingkan dengan negara berkembang lain dengan tingkat ekonomi sejajar, probabilitas penyandang epilepsi di Indonesia sekitar 0,7-1,0%, yang berarti berjumlah 1,5-2 juta orang. [3]

Klasifikasi

Berikut merupakan klasifikasi internasional dari kejang epileptikus.

I. Kejang umum/general

Kejang bersifat simetris di kedua sisi dan tanpa didahului kejang lokal, berdasarkan kontraksi otot yang timbul kejang umum terbagi lagi menjadi berbagai jenis: A. Tonik, clonik, or tonik-clonik (grand mal) B. Absence (petit mal) C. Lennox-Gastaut syndrome D. Juvenile myoclonic epilepsy E. Spasme pada bayi. (West syndrome) F. Atonic (astatic, akinetic) seizures

II. Kejang sebagian/parsial/fokal

Kejang parsial diawali dari gejala yang bersifat lokal.

A. Simpel

Kejang parsial yang timbul tanpa adanya kehilangan/perubahan kesadaran dan fungsi psikologis Berdasarkan macam-macam sistem saraf yang dipengaruhi kejang fokal simpel terbagi kembali menjadi beberapa jenis: 1. "Motoris"–jika lesi berasal dari lobus frontalis 2. "Somatosensor"/ panca indera akan bermanifestasi dalam bentuk aura 3. "Otonom" 4. Hanya psikologis

B. Kompleks

Jika pasien mengalami hilang kesadaran:[2]
  1. Diawali dengan kejang parsial yang lambat laut bertambah progresif dan akhirnya pasien kehilangan kesadaran
  2. Dari awal sudah terjadi hilang kesadaran.

Diagnosis

Hippocrates adalah orang pertama yang berhasil mengidentifikasi gejala ayan sebagai masalah pada otak, roh jahat, dan sebagainya. Seseorang dapat dinyatakan menderita ayan jika orang tersebut telah setidaknya mengalami kejang yang bukan disebabkan karena alkohol dan tekanan darah yang sangat rendah. Alat bantu yang digunakan biasanya adalah:
  • MRI (Magnetic resonance imaging) Menggunakan magnet yang sangat kuat untuk mendapatkan gambaran dalam tubuh/otak seseorang. Tidak menggunakan Sinar-X. MRI lebih peka daripada CT Scan.
  • EEG (electroencephalography) alat untuk memeriksa gelombang otak. Prinsip kerja EEG adalah dengan mendeteksi perubahan muatan secara tiba-tiba dari sel neuron yang ditandai dengan adanya interictal spike-and-wave pada hasil EEG. Namun seperti halnya tes penunjang lainnya, tetap dibutuhkan kombinasi data klinis dengan data EEG untuk menegakkan diagnosis epilepsi. Pada 30-50% pasien epilepsi dapat ditemukan A single EEG tracing. Selain penggunaan dalam penegakan diagnosis EEG juga digunakan untuk monitoring pasien post-operasi lesi epileptogenik.[2]

Pengobatan

Terapi epilepsi secara umum terbagi menjadi 4 jenis yaitu: penggunaan obat anti-epileptik, operasi (eksisi fokus epileptikus), menghilangkan faktor-faktor penyebab yang mendasari epilepsi tersebut, dan meregulasi aktifitas mental dan fisik (jangan stress/terlalu lelah).[2]

Prinsip utama obat Anti-epilepsi

Penggunaan obat anti-epilepsi merupakan metode terapi yang paling penting dalam penanganan pasien epilepsi. Sebanyak 70% dari semua pasien epilepsi, kejang dapat dikendalikan secara menyeluruh/hampir menyeluruh dengan menggunakan obat. Sedangkan 20-25% sisanta mengalami penurunan frekuensi dan keparahan setelah menggunakan obat anti-epilepsi. Umumnya hanya dengan penggunaan 1/2 jenis obat anti-epilepsi dapat mengatasi kejang yang timbul pada pasien epilepsi. Obat-obat anti-epilepsi sendiri memiliki berabagai macam variasi. Berdasarkan ketersediaannya obat epilepsi terbagi menjadi 2. Obat dengan half-lives yang panjang seperti fenitoin, fenobarbital, dan ethosuximide sehingga obat-obat ini cukup dikonsumsi 1 kali sehari. Sedangkan Asam Valproate dan carbamazepine memilik half-lives yang lebih pendek sehingga konsumsinya pun lebih dari 1 kali sehari. Walau sama-sama disebut obat anti-epilepsi akan tetapi setiap obat anti-epilepsi memiliki efektifitas yang berebeda-beda pada tipe kejang tertentu. Penggunaan obat anti-epilepsi pun harus hati-hati dan tidak asal dalam penghentikan konsumsi obat tersebut. Karena penghentian konsumsi obat anti-epilepsi secara tiba-tiba dapat menyebabkan peningkatan frekuensi kejang/status epileptikus.[2] Berikut ini adalah nama-nama obat yang dipakai untuk menyembuhkan ayan. Semua obat harus dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter. Carbamazepine, Carbatrol, Clobazam, Clonazepam, Depakene, Depakote, Depakote ER, Diastat, Dilantin, Felbatol, Frisium, Gabapentin, Gabitril, Keppra, Klonopin, Lamictal, Lyrica, Mysoline, Neurontin, Phenobarbital, Phenytek, Phenytoin, Sabril, Tegretol, Tegretol XR, Topamax, Trileptal, Valproic Acid, Zarontin, Zonegran, Zonisamide.
Selain dengan obat, ayan juga dapat disembuhkan dengan Ketogenic Diet.

Orang-orang terkenal dengan ayan

Ayan tidak identik dengan orang yang mengalami keterbelakangan mental. Berikut ini adalah beberapa dari sekian banyak orang ternama yang menderita ayan.

Penyebab Ayan

Otak kita terdiri dari jutaan sel saraf (neuron), yang bertugas mengoordinasikan semua aktivitas tubuh kita termasuk perasaan, penglihatan, berpikir, menggerakkan [otot].
Pada penderita ayan, kadang-kadang sinyal-sinyal tersebut, tidak beraktivitas sebagaimana mestinya. Hal ini dapat diakibatkan oleh berbagai unsur-unsur, antara lain; trauma kepala (pernah mengalami cedera di daerah kepala), tumor otak, dan lain sebagainya.
Umumnya ayan mungkin disebabkan oleh kerusakan otak dalam proses kelahiran, luka kepala, stroke, tumor otak, alkohol. Kadang-kadang, ayan mungkin juga karena genetika, tapi ayan bukan penyakit keturunan. Tapi penyebab pastinya tetap belum diketahui.[1]

patofisiologi

Pada hasil otopsi grand mal dan absent seizure umumnya tidak ditemukan lesi apapun. Demikian pula pada kasus kejang dengan penyebab ekstra-kranial seperti hipernatremia/hiponatremia,dan hiperglikemia/hipoglikemia. Karenakan keduanya memiliki penyebabnya yang berasal dari tingkat seluler. Berbeda dengan dua jenis kejang diatas, epilepsi/seizure memiliki lesi yang jelas atau biasa disebut lesi epileptogenik yang merupakan sebab utama terjadinya suatu Epileptic Seizure. Lesi epileptogenik bisa timbul dalam berbagai macam bentuk seperti zona yang tanpa sel neuron,gliosis (bekas luka), ataupun kehilangan jaringan-jaringan yang lain sepseri malformasi vaskuler dan tumor otak. Epilepsi secara sederhana merupakan manifestasi klinis dari pelepasan yang berlebihan dan tidak normal dari sel neuron di otak. Seiring dengan kemajuan teknologi diagnosis penyebab epilepsi semakin jelas diketahui. Gastaut and Gastaut melaporkan bahwa pada pasien grand mal and epilepsi absence, kelainan pada hasil CT-scan ditemukan pada kurang lebih 10% pasien. Sedangkan pada kasus epilepsi kompleks parsial terdapat 63% hasil CT-scan yang menunjukkan perubahan. Perubahan yang umumnya ditemukan dari hasil CT-scan adalah adanya atrofi, kalsifikasi, dan malformasi.[2]

epidemiologi

Seperti halnya insidensi, angka prevalensi epilepsi dari berbagai penelitian berkisar 1,5–31/1000 penduduk. Estimasi prevalensi seumur hidup dari epilepsi (pasien yang pernah mengalami epilepsi dalam suatu saat sepanjang hidupnya) berbeda di berbagai negara. Adapun rata-rata prevalensi epilepsi aktif (serangan dalam 2 tahun sebelumnya) yang dilaporkan oleh banyak studi di seluruh dunia berkisar 4-6/1000. Berapa banyak pasien epilepsi di Indonesia, sampai sekarang belum tersedia data hasil studi berbasis populasi. Bila dibandingkan dengan negara berkembang lain dengan tingkat ekonomi sejajar, probabilitas penyandang epilepsi di Indonesia sekitar 0,7-1,0%, yang berarti berjumlah 1,5-2 juta orang. [3]

Klasifikasi

Berikut merupakan klasifikasi internasional dari kejang epileptikus.

I. Kejang umum/general

Kejang bersifat simetris di kedua sisi dan tanpa didahului kejang lokal, berdasarkan kontraksi otot yang timbul kejang umum terbagi lagi menjadi berbagai jenis: A. Tonik, clonik, or tonik-clonik (grand mal) B. Absence (petit mal) C. Lennox-Gastaut syndrome D. Juvenile myoclonic epilepsy E. Spasme pada bayi. (West syndrome) F. Atonic (astatic, akinetic) seizures

II. Kejang sebagian/parsial/fokal

Kejang parsial diawali dari gejala yang bersifat lokal.

A. Simpel

Kejang parsial yang timbul tanpa adanya kehilangan/perubahan kesadaran dan fungsi psikologis Berdasarkan macam-macam sistem saraf yang dipengaruhi kejang fokal simpel terbagi kembali menjadi beberapa jenis: 1. "Motoris"–jika lesi berasal dari lobus frontalis 2. "Somatosensor"/ panca indera akan bermanifestasi dalam bentuk aura 3. "Otonom" 4. Hanya psikologis

B. Kompleks

Jika pasien mengalami hilang kesadaran:[2]
  1. Diawali dengan kejang parsial yang lambat laut bertambah progresif dan akhirnya pasien kehilangan kesadaran
  2. Dari awal sudah terjadi hilang kesadaran.

Diagnosis

Hippocrates adalah orang pertama yang berhasil mengidentifikasi gejala ayan sebagai masalah pada otak, roh jahat, dan sebagainya. Seseorang dapat dinyatakan menderita ayan jika orang tersebut telah setidaknya mengalami kejang yang bukan disebabkan karena alkohol dan tekanan darah yang sangat rendah. Alat bantu yang digunakan biasanya adalah:
  • MRI (Magnetic resonance imaging) Menggunakan magnet yang sangat kuat untuk mendapatkan gambaran dalam tubuh/otak seseorang. Tidak menggunakan Sinar-X. MRI lebih peka daripada CT Scan.
  • EEG (electroencephalography) alat untuk memeriksa gelombang otak. Prinsip kerja EEG adalah dengan mendeteksi perubahan muatan secara tiba-tiba dari sel neuron yang ditandai dengan adanya interictal spike-and-wave pada hasil EEG. Namun seperti halnya tes penunjang lainnya, tetap dibutuhkan kombinasi data klinis dengan data EEG untuk menegakkan diagnosis epilepsi. Pada 30-50% pasien epilepsi dapat ditemukan A single EEG tracing. Selain penggunaan dalam penegakan diagnosis EEG juga digunakan untuk monitoring pasien post-operasi lesi epileptogenik.[2]

Pengobatan

Terapi epilepsi secara umum terbagi menjadi 4 jenis yaitu: penggunaan obat anti-epileptik, operasi (eksisi fokus epileptikus), menghilangkan faktor-faktor penyebab yang mendasari epilepsi tersebut, dan meregulasi aktifitas mental dan fisik (jangan stress/terlalu lelah).[2]

Prinsip utama obat Anti-epilepsi

Penggunaan obat anti-epilepsi merupakan metode terapi yang paling penting dalam penanganan pasien epilepsi. Sebanyak 70% dari semua pasien epilepsi, kejang dapat dikendalikan secara menyeluruh/hampir menyeluruh dengan menggunakan obat. Sedangkan 20-25% sisanta mengalami penurunan frekuensi dan keparahan setelah menggunakan obat anti-epilepsi. Umumnya hanya dengan penggunaan 1/2 jenis obat anti-epilepsi dapat mengatasi kejang yang timbul pada pasien epilepsi. Obat-obat anti-epilepsi sendiri memiliki berabagai macam variasi. Berdasarkan ketersediaannya obat epilepsi terbagi menjadi 2. Obat dengan half-lives yang panjang seperti fenitoin, fenobarbital, dan ethosuximide sehingga obat-obat ini cukup dikonsumsi 1 kali sehari. Sedangkan Asam Valproate dan carbamazepine memilik half-lives yang lebih pendek sehingga konsumsinya pun lebih dari 1 kali sehari. Walau sama-sama disebut obat anti-epilepsi akan tetapi setiap obat anti-epilepsi memiliki efektifitas yang berebeda-beda pada tipe kejang tertentu. Penggunaan obat anti-epilepsi pun harus hati-hati dan tidak asal dalam penghentikan konsumsi obat tersebut. Karena penghentian konsumsi obat anti-epilepsi secara tiba-tiba dapat menyebabkan peningkatan frekuensi kejang/status epileptikus.[2] Berikut ini adalah nama-nama obat yang dipakai untuk menyembuhkan ayan. Semua obat harus dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter. Carbamazepine, Carbatrol, Clobazam, Clonazepam, Depakene, Depakote, Depakote ER, Diastat, Dilantin, Felbatol, Frisium, Gabapentin, Gabitril, Keppra, Klonopin, Lamictal, Lyrica, Mysoline, Neurontin, Phenobarbital, Phenytek, Phenytoin, Sabril, Tegretol, Tegretol XR, Topamax, Trileptal, Valproic Acid, Zarontin, Zonegran, Zonisamide.
Selain dengan obat, ayan juga dapat disembuhkan dengan Ketogenic Diet.

Orang-orang terkenal dengan ayan

Ayan tidak identik dengan orang yang mengalami keterbelakangan mental. Berikut ini adalah beberapa dari sekian banyak orang ternama yang menderita ayan.

Rujukan

  1. ^ penyebab epilepsi
  2. ^ a b c d e (Inggris) Allan H.Ropper, M.D. and Robert H. Brown, D.Phil., M.D. (2005). Neurology 8th edition. Mc graw hill companies inc. Text "DOI: 10.1036/0071469710" ignored (help)
  3. ^ [1], epidemiologi dan diagnosis epilepsi. Diakses pada 22 Juli 2012

KURAP

KURAP

Cara Mengatasi / Menghilangkan Kurap – Punya kulit mulus bebas dariberbagai macam penyakit kulit siapa sih yang tak mau? Pasti semua orang pun mau. Tapi kadangkala penyakit kulit datang dengan sendirinya tanpa anda sadari sama sekali, biasanya yang muncul ialah panu, kadas dan kurap. Karena kita sudah membahas cara menghilangkan panu beberapa waktu yang lalu, kali ini kita akan membahas tentang penyakit kulit lainnya yaitu kurap.

Kurap
Kurap sendiri merupakan penyakit kulit yang diakibatkan oleh fungi atau yang kita kenal dengan nama jamur, jamur ini dapat menular dari satu orang ke orang lain dengan berbagai media perantara seperti baju, handuk ataupun celana. Tak hanya itu, jamur  kurap ternyata juga dapat dibawa oleh hewan peliharaan seperi kucing maupun anjing. Gejala kurap sangat mudah ditandai, kulit yang terdapat kurap jika disentuh terasa kasar dan sedikit timbul serta muncul warna merah muda disekitar kurap.
Nah, jika anda atau keluarga anda sedang dihinggapi jamur kurap dan sudah muncul akibatnya seperti diatas, anda perlu melakukan penanganan dengan segera sebelum kurap tersebut membesar dan menyebar ke area kulit lainnya, berikut tips alami yang dapat anda coba untuk membasmi kurap:
Kunyit
Kunyit terbukti ampuh untuk menghilangkan kurap dan sudah sangat terkenal khasiatnya juga sebagai ramuan alami beberapa penyakit kulit seperti panu. Untuk mengatasi kurap dengan kunyit pun sangat mudah, caranya cukup oleskan kunyit yang telah dikelupas kulitnya pada area kurap anda. Ataupun anda dapat menghaluskan kunyit sebesar kuku anda, lalu tempelkan pada kurap anda menggunakan kain perban.
Lengkuas
Sama seperti kunyit, lengkuas pun terbukti ampuh untuk menghilangkan berbagai penyakit kulit terutama penyakit kulit yang diakibatkan oleh jamur. Untuk mengatasi kurap, caranya cukup gosokkan lengkuas yang telah dibersihkan kulitnya pada kurap, atau tempelkan seperti saat menggunakan kunyit.
Daun Tembakau
Walaupun jarang dikenal orang sebagai bahan alami untuk mengobati kurap, daun tempakau ini juga terbukti manjur untuk menghilangkan jamur akibat kurap. Caranya, haluskan ½ daun tembakau sampai benar halus, dan oleskan pada area kurap.
Daun Sirih
Daun sirih dapat mengatasi kurap karena memiliki zat yang dapat meluruhkan si jamur kurap tersebut. Carannya, cukup haluskan atau tumbuk 1 lembar daun sirih, lalu oleskan pada kurap anda.
Daun Ketepeng Cina
Caranya, haluskan satu genggam daun ketepeng cina, lalu campurkan dengan 1 sendok teh kapur sirih. Ramuan tersebut gosokkan keseluruh area tubuh anda agar jamur kurap bisa mati sebelum menyebar ke area kulit anda yang lain.

Cara Mencegah Kurap

Karena kurap dapat tumbuh selalu jika kondisi kulit badan anda mendukung, jadi anda perlu cara mencegah agar kurap tak mengghinggapi anda kembali, berikut tipsnya:
Mandi Bersih
Ini adalah pencegahan awal yang dapat anda lakukan, karena ketika anda mandi diharapkan jamur kurap yang baru singgah di tubuh anda dapat luruh dengan segera. Minimal mandilah 2 kali sehari dan gunakan juga sabun kesehatan bukan saja sabun kecantikan.
Mengindari Penderita
Karena kurap merupakan penyakit kulit yang dapat menular, jadi anda haru berhati-hati jika berdekatan dengan orang yang memiliki kurap.
Jangan Bertukar Pakaian
Mungkin ini yang menjadi awal kenapa bisa muncul kurap dikulit anda, jadi anda jangan pernah menggunakan baju, celana ataupun handuk orang lain apalagi jika bajunya belum dicuci.
Demikian cara mengatasi / menghilangkan kurap secara alami serta cara mencegah si kurap datang kembali. Sekali lagi, jangan sampai lupa diterapkan agar kurap tak pernah mucul lagi di kulit anda.

CARA MEMBUAT SATE PADANG

Cara Membuat Sate Padang

Resep bagaimana cara membuat sat padang enak dilidah seluruh keluarga
Cara membuat sate padang :: Selain sajian rendangnya, padang juga memiliki jenis kuliner lainnya yang tidak kalah enaknya, yaitu sate padang.

Dalam penggunaannya bahan utama, sate padang menggunakan lidah sapi, tapi bagi anda yang kurang menyukainya, bisa diganti dengan menggunakan bagian dagingnya.

Sate padang memiliki keunikkan tersendiri dalam hal pengolahannya, dimana lidah sapi / daging sapi yang akan di gunakan sebagai bahan utama sate, direbus dahulu sebelum ditusuk-tusuk.Ini tentunya dapat merubah tekstur lidah/daging menjadi lebih empuk ketika dimakan.

Bagi anda yang ingin merasakan dan mencoba membuat sate padang sendiri, dibawah ini adalah bahan-bahan yang perlu anda siapkan serta cara pengolahannya :

Bahan utama
  • Lidah sapi / daging sapi 1000 gram
  • Air ( untuk merebus lidah/daging )
  • Garam secukupnya
  • Minyak goreng secukupnya
  • Daun kunyit 2 lbr, disobek dan diikat simpul
  • Serai 3 btng, memarkan
  • Daun jeruk 10 lbr
  • Lengkuas 3 cm, memarkan
  • Asam kandis 1 ptng
  • Tepung kanji 2 sdm
  • Air 300 ml
  • Bawang goreng
  • Tusuk sate
Bumbu yang dihaluskan
  • Bawang merah 12 btr
  • Bawang putih 6 siung
  • Cabai halus / giling 1 sdm /sesuai selera
  • Kunyit 4 cm
  • Jahe 4 cm
  • Merica ½ sdt
  • Garam secukupnya
Cara membuat sate padang
  1. Rebus lidah /daging sapi selama kurang lebih 5 menit dalam air mendidih, lalu tiriskan. bila anda menggunakan bahan utama sate dengan lidah sapi bersihkan kulit lidah dengan cara di kerik.lalu cuci bersih. Air bekas rebusan pertama diganti, lalu rebus kembali lidah/daging sapi. Bubuhkan sedikit garam, rebus kurang lebih 60 menit.lalu angkat, Sisakan air rebusan sebanyak 600 ml. lidah/ daging sapi dipotong sebesar dadu atau sesuai keinginan.
  2. Siapkan wajan, lalu panaskan minyak goreng. Tumis bumbu yang dihaluskan. Kemudian masukkan daun kunyit, daun jeruk, serai, lengkuas, serta bumbu kari. Tumis hingga mengeluarkan aroma harum. Kemudian angkat.
  3. Masak kembali kaldu ( air rebusan daging 600 ml ) lalu tambahkan 2/3 bumbu tumis yg telah digoreng, lalu masukkan asam kandis.
  4. Campurkan tepung beras, tepung kanji dan air. Aduk rata. Setelah kaldu mendidih, masukkan larutan tepung secara perlahan, sambil diaduk hingga adonan licin. Masak hingga mendidih. Bila aroma tepung hilang / berkurang, angkat.
  5. Campurkan potongan lidah / daging bersama sisa bumbu tumis, aduk sebentar di atas api kecil hingga rata, lalu angkat. Tusuk potongan lidah/ daging tadi menggunakan tusukan sate. Kemudian panggang sate di atas bara api kurang lebih 3 menit sambil dibolak-balik. Angkat. Lalu simpan sate diatas piring, taburkan bawang goreng diatasnya. 
  6. Sate padang kreasi anda siap untuk disajikan untuk menu santap siang / malam.

IKM

        PELAYANAN KESEHATAN PADA ANAK

                a.pelayanan kesehatan bayi baru lahir (bbl)
Ø  Defenisi
Yang di maksud dengan bayi barulahir normal adalah :bayi yang lahir dalam peresentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat ,pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu ,dengan berat badan 2500 – 4000 gram ,nilai apgar >7 dari tanpa cacat bawaan .

Neonates ialah bayi yang baru mengalami peroses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra –uterin kehidupan ekstra uterin .beralih dari ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian fisiologi tiga faktor yang yang mempengaruhi perubahan fungsi dan peroses vital neonates yaitu maturasi ,adaptasi dan toleransi .selain itu pengaruh kehamilan dan peroses persalinan mempunyai peranan penting dalam mordibitas dan mortalitas bayi ,empat aspek transisi pada bayi baru lahir yang paling dramatic dan cepat berlangsung adalah pada system pernapasan ,sirkulasi ,kemampuan penghasilan sumber glukosa .
Ø  Pelayanan yang di berikan kepada bayi baru lahir (bbl)
·         Penguluran berat badan terhadap tinggi badan (bb/td)
·         Pengukuran lingkar kepala dan lingkar dada ,lila
·         Merawat talipusat
·         Memandikan bayi
·         Bonding attacmen
·         Mencegah kehilangan panas
·         Pemberian asi
·         Profilaksi perdarahan pada bayi baru lahir
·         Pemberian imunisasi epatitis B
b.program imunisasi dasar pada bayi di tingkat pelayanan dasar
1.       imunisasi dasar
Imunisasi dasar adalah imunisasi pertama yang perlu di berikan pada semua orang terutama bayu dan anak sejak lahir melindungi tubuhnya dari penyakit – penyakit yang berbahaya .

Lima jenis imunisasi dasar yang diwajibkan pemerintah adalah imunisasi terhadap tujuan penyakit ,yaitu TBC difteri, titanus,pertusis,(batuk rejan ),poliomyelitis ,campak dan hepatitis B.

ke-lima jenis imunisasi dasar yang wajib diperoleh bayi sebelum usia setahun tersebut adalah :
a)      imunisasi BCG,yang dilakukan sekali pada bayi usia 0 – 11 bulan
b)      imunisasi DPT ,yang diberikan 3 (tiga )kali pada bayi usia 2 – 11 bulan dengan interval minimal 4 minggu .
c)       imunisai polio,yang diberikan 4(empat)kali pada bayi 0 – 11 bulan
d)      imunisassi campak ,yang di berikan 1(satu )kali pada bayi usia 9 – 11 bulan
e)      imunisasi hepatitis B ,yang diberikan 3(tiga )kali pada bayi usia 1 – 11 bulan ,dengan interval minimal 4 minggu .
a.       imunisasi BCG
1.pengertian
a)      imunisasi BCG adalah imunisasi yang di berikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penakit tuber kulosis ,(TBC),yaitu penyakit paru – paru yang sangat menular .
b)      imunisasi BCG adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit TBC yang perimer atau yang ringan dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG,pencegahan imunisasi BCG untuk TBC   yang berat seperti TBC pada selapt otak ,TBC milier (pada seluruh lapangan paru)atau TBC tulang
c)       imunisasi BCG adalah pemberian paksin yang mengandung hormone TBC yang telah di lemah kan
2.       pemberian imunisasi
prekuensi pemberian imunisasi BCG adalah satu kali atau /dan tidak perlu diulang (booster).sebab vaksin BCG beriai kuman hidup sehingga antibody yang dihasilkan ya tinggi terus ,berbeda dengan vaksin berisi kuman mati hingga memerlukan pengulangan.
3.       Usia pemberian imunisasi
Sedini mungkin atau secepatnya ,tetapi pada umumya dibawah 2 bulan jika di berikan setelah usia 2  tahun,disarankan ,dilakukan tes mantoux (tuberculin)terlebih dahulu untuk mengetahui apakah bayi sudah kemasukan kuman (mycobacterium tuberculosis)atau belum .vaksinasi dilakukan bila hasil tesnya negative jika ada penderita TBC yang tingal serumah atau sering bertandang kerumah segerah setelah lahir bayi di imunisasi BCG.
4.       Cara pemberian imunisasi
Cara pemberian imunisasi BCG adalah melalui interademal dengan lokasi penyuntikan pada lengan kanan atas (sesuai anjuran WHO )atau penyuntikan pada paha.
5.      Timbul indurasi (benjolan )kecil dan eritema (merah)didaerah bekas suntikan setelah satu atau dua minggu kemudian,yang perubahan menjadi pastulah ,kemudian pecah menjadi ulkus (luka)tidak menimbulkan luka atau panas dingin (demam)luka ini akan sembuh dengan sendiri dan meninggalkan tanda parut jika indurasi (benjolan )tidak timbul ,hal ini tidak perlu di kawatirkan karena kemungkinan cara penyuntikanya yang salah ,mengingat cara penyuntikkanya perluh keahlian khusus karena paksin harus masuk kedalam kulit jadi,meskipun benjolan tidak timbul,antibody tetap terbentuk ,hanya saja dalam kadar rendah ,imunisasi tidak perlu diulang ,karena di daerah ademi TB,infeksi alamia akan selalu ada ,dengan kata lain ,anak akan mendapat paksinasi alamiah .
6.      Efeksamping imunisasi
Umumya tidak ada ,namun pada beberapa anak timbul pembengkakan kelenjar getah bening diketiak atau leher bagian bawah (atau di selangkangan bila penyuntikan dilakukan dip aha )biasanya akan sembuh sendiri.
7.      Kontra indikasi imunisasi
Imunisasi BCG tidak dapat diberikan pada anak yang berpenyakit TB atau menunjukkan uji mantbox positif atau pada anak yang mempunyai penyakit kulit yang berat /menahun
                      B.        Imunisasi DPT
1.       Pengertian
Imunisasi DPT merupakan imunisasi dengan memberikan vaksin yang memberikan racun kuman difteri yang telah dihilangkan sifat racunya akan masih dapat merangsang pembentukan zat anti (toxoid)
2.       Pemberian imunisasi dan usia pemberian imunisasi
Pemberian imunisasi 3 kali (paling sering dilakukan ),yaitu pada usia 2 bulan ,4 bulan dan 6 bulan namun bisa ditambahkan 2 kali lagi,yaitu 1 kali di usia 12 tahun dan 1 kali di usia 5 tahun .selanjutnya usia 12 tahun di berikan imunisasi TT.
3.       Cara pemberian imunisasi
Melalui suntikan intra muskuler (IM atau im)
4.       Efeksamping imunisasi
Biasanya hanya gejalah – gejalah ringan,seperti sedikit demam (“sumeng”)saja dan rewel selama 1-2 hari ,kemerahan ,pembengkakan ,agak nyeri atau pegal-pegal pada tempat suntikan ,yang akan hilang sendiri  dalam beberapa hari ,atau bila masi demam dapt diberikan obat penurun panas bayi ,atau bisa juga memberikan minum cairan lebih banyak dan tidak memakaikan pakaian terlalu banyak .
5.       Kontra indikasi imunisasi
Imunisasi DPT tidak dapat diberikan pada anak-anak yang mempunyai atau kelainan saraf baik bersifat keturunan atau bukan ,seperti epilepsies menderita kelainan saraf yang betul-betul berat atau /habis di rawat karena infeksi otak,anak – anak yang sedang demam /sakit keras yang mudah mendapat kejang dan mempunyai sifat elergi ,seperti eksim atau elergi.
                     C.imunisasi polio
1.       imunisasi polio adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan       terhadap penyakit poliometitis ,yaitu penyakit radang yang menyerang saraf dan dapat mengakibatkan lumpuh kaki
2.       pemberian . imunisasi
 Bila lebih dari jadwal yang telah ditentukan menggat adanya imunisasi si polio masal atau pecan imunisasi nasional ,tetapi jumlah dosis yang berlebihan tidak akan berdampak buruk ,karena tidak ada istilah overdosis imunisasi
3.       usia pembewrian imunisasi
 Waktu pemberian polio adalah pada umur bayi 0-11 bulan atau saat lahir    ,pemberian  vaksin polio setelah di baringkan dengan vaksin DPT.

4.       efek  samping imunisasi
                                                              Hamper tidak ada efek samping hanya sebagian kecil saja yang sedang mengalami     pusing,diare ringan ,dari sakit otot kasusnya punsangat jarang
5.       kontra indikasi imunisasi
sebaiknya dengan anak ber diare berat atau yang sedang sakit parah ,seperti demam tinggi (di atas 38  c)di tangguhkan pada anak yang menderita penyakit gangguan ke kebalan tidak di berikan imunisasi polio.demikian juga anak dengan penyakit HIV/AIDS ,penyakit kangker atau keganasan ,sedang menjalani pengobatan steroid  dan pengobatan radiasi umum,untuk tidak diberikan imunisasi polio,
6.       tingkat kekebalan
bisa mencekal penyakit polio hingga 90%
                 d. imunisasi campak
1. pengertian
                          a.Imunisasi campak adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada anak karena penyakit ini sangat menular .
2.  usia pemberian imunisasi
                                        Frekuensi pemberian  imunisasi campak adalah satu kali
.                               imunisasi campak di berikan 1 kali pada usia 9 bulan ,dan di anjurkan pemberianya sesuai
3.jadwal .sesuai karena antibody dari ibu sudah menurun di usia bayi 9 bulan penyakit campak umumya menyerang anak usia balita .jika sampai usia 12 bulan anak belum dapat imunisasi MMR (MEASLES MUMPES RUBELA )
4. cara pemberian imunisasi
Cara pemberian imunisasi campak adalah melalui subkutan
5.efek samping imunisasi
  Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi mungkin terjadi demam ringan dan terdapat efek kemerahan /bercak merah pada pipi di bawah telingah pada hari ke 7- 8 setelah penyuntikan ke mungkinan juga terdapat pembengkakan pada tempat penyuntikan .
                                6.kontra indikasi imunisasi
§  dengan penyakit infeksi alat yang di sertai demam
§  dengan penyakit gangguan kekebalan
§  dengan penyakit TBC tanpa pengobatan
§  dengan kekurangan gizi berat
§  dengan penyakit keganasan
§  dengan keretanan tinggi terhadap protein telur,kanamisin dan eritromisin (antibiotic )
                                e.imunisasi hepatitis B
§  pengertian
imunisasi hepatitis B adalah imunisasi yang di berikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis b yaitu penyakit infeksi yang dapat merusak hati
§  pemberian imunisasi
prekuensi pemberian imunisasi hepatitis b adalah tiga kali
§  usia pemberian imunisasi
sebaiknya di beri 12 jam setelah lahir